Soto Ayam Goreng {Rasa Serai} a la Astika -.-

Senin, April 07, 2014 Unknown 1 Comments



Bosan makan mie instan terus-terusan?
Masak menu tumisan itu-itu doank?
Pengen yang "berasa" tapi tetap aman di dompet?
Plus, rasa bosan dan rasa wajib ngirit (kasus lazim untuk anak kos-an)?
Yep, sepertinya hari minggu nan indah ini boleh diisi dengan suatu "eksperimen" di dapur.

    Hm, maunya yang berkuah yang seger dan tentu saja no santan! Dan... "Kayaknya soto boleh juga deh". Ok, setelah klak-klik sana-sini di website langganan saya soal masakan mencari resep soto yang tidak neko-neko (bahan dan harganya tentu saja), akhirnya ketemu juga resep soto ayam goreng. Berikut linknya http://www.justtryandtaste.com/2010/12/soto-ayam-goreng.html
Dan ini resep aslinya.

Soto Ayam Goreng

Bahan:
1/2 ekor ayam, potong jadi 6 bagian, cuci bersih
200 gram kol iris tipis
250 gram soun, rendam air panas hingga lunak, tiriskan
air 2 liter

Bumbu dihaluskan
- 8 butir bawang merah
- 5 butir bawang putih
- 6 butir kemiri, sangrai
- 1 ruas kunyit
- 2 ruas jahe
- 2 batang serai
- 2 ruas lengkuas
- 1 sendok teh merica
- 2 sendok teh ketumbar, sangrai
- 1/2 sendok teh jinten
- minyak untuk menumis

Bumbu lainnya:
- 4 lembar daun salam
- 5 lembar daun jeruk
- 1 sendok makan kecap manis
- 1 1/2 sendok makan gula merah
- 1 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh kaldu bubuk
- 2 batang daun bawang, potong kasar
- 1 buah tomat, iris tipis

Bumbu ayam goreng, haluskan:
- 1 sendok teh ketumbar
- 1 butir bawang putih
- 1 sendok teh garam

Pelengkap:
- Sambal rebus
- Irisan jeruk nipis
- Kecap manis
- Bawang goreng
- 1 batang seledri cincang halus


    Yosh, pagi-pagi saya sudah semangat antri di warung berburu bahan-bahan sesuai dengan yang tercantum didalam resep tersebut. Dan melongolah saya karena ternyata "anda belum beruntung dan coba lagi", karena stock ayam habis - stock bihun habis. Astaga... Sepertinya Tuhan tidak merestui saya untuk melakukan experimen hari ini.
Ah, lebay!

    Tak ada rotan akar pun jadi, tak ada bihun soun pun jadi. Tak ada ayam kuah kaldu instan pun jadi. Haha kelewat nekad! Masuk ke dapur, semua bahan siap sesuai dengan resep kecuali jinten (dan tentu saja ayam yang kurang beruntung tadi) ya? Entah mengapa saya tidak ngeh sama nama bumbu yang satu ini. Lupa-lupa ingat apa fungsi dan bagaimana bentuknnya. Dan otomatis dengan senang hati saya abaikan si jinten ini. Walaupun semua bahan sama, tapi saya menjadi "nakal" - membuat sendiri takaran bahan-bahannya - entah itu karena "kepedean" apa emang dasar sudah dasar "geblek" dari sononya, saya tidak tahu. Yang pasti instinglah yang bermain, tidak ada siung-siuangan, lembar-lembaran, sendok-sendokan... Pokoknya bahan bumbu halus langsung plung-plung masuk dalam blender, tekan tombol on. Dan tralala....

Yosh, mari mulai ekesekusi!
~ Ingat! Ini a ala saya lho ya, tentu saja sangat ngawur dari resep aslinya ~

    Pertama rebus air satu panci kecil dahulu. Siapkan penggorengan, tumis bumbu halus hingga matang masukan air panas tadi. Masukkan bumbu pelengkapnya daun salam, daun jeruk, kaldu bubuk, potongan daun bawang dkk (sesuai resep, tapi sekali lagi saya katakan - sesuai resep namun dengan takaran ngawur) kecuali tomat ya? I hate it. . Haha ::masih tertawa dengan pede-nya:: Setelah mendidih, tunggu sebentar dan cicipi.

    Ok, kuah sotopun selesai. Nah, saat hendak meracik bahan-bahannya di dalam mangkuk... Saya kok kepikiran soal bihun pengganti soun tadi ya? Mencoba mengingat-ingat perbedaan rasa + bentuk antara bihun dan soun. Ingatan samar-samar di kepala saya adalah bihun itu berbau apek. Nah, mundurlah niat saya mengganti soun dengan bihun tadi. Ya sudahlah lupakan saja dari pada tambah amburadul, pikir saya. Merasa kurang isian untuk mangkuk soto tadi karna si bihun saya cancel, sayapun teringat soto buatan ibu saya yang sering pakai kentang goreng yang kriuk (jenis soto apa, saya tidak tahu namanya -.- ). Nah, berhubung dan dihubung masih ada stock kentang lama maka sayapun memutuskan untuk menambahkannya ke dalam experimen saya hari ini. Cara membuatnya seperti biasa, kupas kentang dengan ukuran lebar - rendam dalam air yang telah di campur garam selama kurang lebih 15 menit - goreng - tiriskan. Setelah kentang goreng selesai, spion saya melirik tempe dan tauge yang juga ikut terbeli tadi pagi.  hehehe... Sayapun menyulapnya menjadi tempe goreng tepung dan merebus tauge tadi sebentar. ^_^

Saatnya meracik...

    Letakkan kentang goreng, tempe goreng (bayangkan saja ini si ayam yang tadi pagi gagal saya beli haha), tauge, potongan kubis dan siram dengan kuah soto jadi-jadian tadi. Sentuhan terakhir, taburkan irisan daun seledri, bawang goreng dan sambalnya. Wew, kalau dilihat dari segi penampilan luarnya sih saya acugi jempollah. Dan saat acara icip-icip telah selesai untuk ronde pertama dengan satu sendok kuah soto tadi, mengernyitlah kening saya karena ternyata pemirsa... SOTONYA TERASA PENUH SERAI!. haha ngakak sengakak-ngakaknyalah pokoknya.




Tampilannya OK, kan?? Tapi, jangan bayangkan rasanya. ^_^

Bayangkan rasa tempe goreng diatas menjadi ayam goreng.

Setelah saya renungkan, saya evaluasi dari tahap A- Z...

Kesimpulan
1.    Kuah dan bumbu tidak seimbang. Bumbunya banyak (buaanyak malah), kuahnya cuma sebanyak teflon untuk masak mie. Dan ditambah dengan faktor serai dan lengkuas yang saya blender, membuat rasanya sangat kuat - panas - pedas. Otomatis rasa bumbu di dalam kuah yang se-teflon mie tadi rasanya alamak... Argh! -.-
2.    Kepedean tingka dewa yang ada dalam diri saya, yang berakibat pada ngawurnya takaran bumbu membuat tingkat keparahan rasa soto experimen tadi semakin tinggi.

Saran
1.    Teman-teman... Jika anda masih amatir/newbie dalam hal masak-memasak, ikutilah resep dengan benar. Jangan coba-coba membuat takaran sendiri tanpa dasar yang jelas. Paham?
2.    Setelah keesokan harinya saya curhat kepada teman di tempat kerja, katanya "memangnya sejak kapan serai dan lengkuas itu cara pakainya musti diblender?". Cara yang benar, serai dan lengkuas itu cukup dimemarkan saja dan kemudian di tumis bersamaan dengan bumbu halus. Hadeh...
3.    Yang namanya soto ayam itu ya pasti ada ayamnya dodol... Bukan kaldu namanya kalau hanya pakai kaldu instan. Tobat!

Penutup
    Karena saya orang yang sangat menghargai makanan dan rezeki, saya pun terpaksa harus berusaha menghabiskan seteflon kuah soto seharian di hari minggu itu. Celakanya, saya tidak mempunyai teman atau kenalan yang bisa membantu saya untuk cepat-cepat memusnahkan soto gagal tersebut. Malam harinya, tenggorokan saya sakit. Rasanya panas atau lebih cenderung pedas, gatal. Lengkuas sialan! Umpat saya dalam hati. Haha Tehee ^.^
Prinsip sayapun roboh, dan berakhirlah sisa kuah soto jadi-jadian hasil experimen gagal saya di tempat cuci piring.

    Tambahan, sekitar dua minggu kemudian sayapun beraksi kembali dengan experimen soto kedua saya. Belajar dari kegagalan saya minggu sebelumnya, kali ini saya sangat nurut dengan resep aslinya dan tentu saja ada ayamnya juga. Hasil akhirnya, dua jempol deh! Untuk ukuran pemula, bolehlah...

Foto Experimen Kedua :
Experimen Kedua : rasa dan tampilan, OK punya!


1 komentar: