Chrysan dan Ilalang

Senin, Desember 26, 2011 Unknown 0 Comments




Chrysan dan Ilalang
Aku hanyalah ilalang tajam yang entah mengapa dapat tumbuh dengan damai didalam taman bunga chrysan yang sedang bermekaran
Namun semakin lama akar-akarku mencabik-cabik salah satu chrysan elok yang sedang merona
Kian lama aku semakin tumbuh menyebar mencakar tanah
Membuat koloni yang semakin mantap diantara chrysan yang elok
Semakin tinggi menjulang,
Seakan membentuk dinding hijau yang tak beraturan
Seakan menciptakan jarak antara para chrysan didalam taman indah mereka
Namun mungkin jauh didalam tanah sana akar-akar chrysan itu saling bertaut kembali
Pikirku
Karna mereka sejatinya adalah penghuni yang sebenarnya yang sangat-sangat lebih pantas untuk hidup diatas hamparan taman indah ini
Chrysan itu menangis pada matahari,
Sepertinya berdoa agar sinarnya memanggangku,
Menjadikanku abu kemudian luntur menjadi debu tak bernyawa dan tak berdaya
Meratap kepada angin,
Memohon agar sudi meniupku sampai tercabut seluruh akar-akarku,
Membawaku jauh terpelanting ke tanah rawa.
Semakin hari chrysan itu layu dan semakin lemah.
Dan mungkin telah lelah merayu kepada alam
dia diam
Namun tetap bertahan
Aku disini, sedikit banyak berharap
Semoga ada seseorang yang marah melihatku
Dan kemudian mencabut kasar akar-akarku
Kemudian melemparkan aku kedalam tong sampah
atau
Harapan yang paling mengerikan adalah
Semoga orang tersebut menuangkan satu ember penuh amiphossate tepat diatasku
Membiarkan aku mati mengering perlahan-lahan
Seringkali aku iba pada taman indah itu
Seandainya aku tak pernah tumbuh disini mungkin aku tak akan pernah menjadi gulma bagi chrysan-chrysan elok itu
Terkadang juga terheran-heran,
Mengapa tuhan memilihkan aku tempat seindah ini untuk tinggal?
Apakah tuhan keliru menempatkan aku?
Seharusnya aku tumbuh dihutan rimba sana jauh dari taman ini
Dan bersembunyi malu dari matahari
Kupikir tak sepatutnya ilalang tajam tumbuh disini mengganggu chrysan-chrysan elok
Semoga ada kaki manusia yang menginjakku
agar mengingatkan siapa aku ini
ilalang yang salah tempat tumbuh

0 komentar:

Lukaku

Senin, Oktober 03, 2011 Unknown 0 Comments



Aku tertunduk memegangi luka didadaku,

Takut jika ku lengah akan merobek jantungku,
Takut jika ku lelah malah membunuhku,

Aku terdiam memandangi air yang tak bergeming,

Melihat jauh kedala mataku
Ada air mata yang mengering
Yang berlabuh kaku disudut mataku,


Sesaat aku berharap sakit ini hanya mimpi belaka,
Dan aku ingin segera terbangun,
Sesaat aku berharap kamu tak pernah ada,
Dan aku tak kan terpuruk sedemikian,
Ku ulangi membuka lembaran memoriku...
Sesungguhnya sakit,
Ku ulangi merasakan perubahanmu...
Sesungguhnya pahit,
Betapapun ku mencoba untuk ingatkan diriku sendiri akan kebodohanku atau kepalsuanmu
Namun ku tetap menolak mengakui yang sejujurnya
Bahwa ku terlanjur berharap banyak kepadamu...
Betapapun ku mencoba menutup mata, mengindahkan seolah ini tak pernah terjadi
Namun ku tetap takut mengakui luka ini tak kan pernah sembuh sepenuhnya...
Ketika wajahku tersapu angin,
Angan ku sepertinya berpikir mengapa harus khawatir dengan luka ini??
Toh aku tak kan berharap kau hadir mengobati ini
Dan aku tahu kau tak kan sudi
Dan aku tak ingin peduli
Kau menghilang
Kau menghindar
Berlari dan bersembunyi jauh-jauh
Tanpa sebab
Setahu ku
Kau buat ku bimbang
Kau buat aku nanar
Bertanya-tanya ada apakah
Tanpa jawab
Tanpa tahu
Ku mengadu kepada masa lalu
Mengapa kau datang?
Mengapa kau menghilang?
Mengapa kau yakinkan aku?
Mengapa kau pengaruhiku?
Kau buat aku sinting memikirkan tanya-tanya gila
Atau mungkin kau yang lebih sinting membuat teka-teki ini
Oh... tidak!
Ku yakin sangat yakin kau tak sinting
Karna orang sinting tak mungkin mampu meramu sandiwara secantik ini...
Memukau mata,
Merayu hati,
Mungkin kau memang bukan sinting
Tapi idiot!
Oh... aku tersenyum.
Ingin ku tuntut pertanggung jawabanmu atas semua kata-kata manismu,janji-janjimu,rayuan-rayuanmu dulu...
Tapi...
Percuma.
Malas sekali rasanya menanggung kekecewaan yang sudah terlanjur
Hatiku hampa,
Sedang tiada apa-apa,
Sedang tiada rasa,
Hambar,
Tawar,
Seperti biasa,
Ku asik dengan duniaku,
Berdebat dengan pikiranku sendiri,
Kau ada
Tiba-tiba...
Hadir sebagai teman
Mulanya
Dan aku tetap tawar
Ku lupa bagaimana
Kau lalaikan aku dengan jiwaku sendiri
Sebenarnya kau hanya ku anggap angin
Berhembus dan akan segera menghilang
Aku tahu...
Main-main
Sadar
Betul tahu
Ada tanya mengapa ku lupa bahwa aku luka??
Ada tanya mengapa ku bisa?
Tak kan mengejar jawabnya
Sia-sia
Sumpah serapah setumpuk gunung
Ingin kau lelah menanggung
Karma tiada beda
Seperti lukaku
Oleh pilihan indahmu
Dan ku ingin tanya “bagaimana??”
Ha...ha...ha...
Sungguh,
Ku ingin dan ku yakin luka olehmu tak kan pernah membunuhku
Karna kau tak pernah benar-benar hidup disini didadaku
Kau hanya bayang semu
Kau hanya benalu
Kau hanya asap kelabu
Rugi ku tumpahkan air mata
Sungguh sayang
Memandang masa lalu hanya membuatku mual
Muak

0 komentar:

Gombal atau Pengkhianat

Sabtu, Oktober 01, 2011 Unknown 0 Comments




Selalu ku lupa untuk mengingatmu setiap saat.
Padahal ku dulu telah berjanji untuk selalu membawa namamu disetiap nafasku dan menyimpan cintamu didadaku.
Padahal dulu ku berkata “tak mungkin bisa melupakanmu”
Tapi... Aku lupa!
Oh... melupa!
Selalu ku lupa untuk tak boleh berpaling ke makhluk indah lainnya.
Padahal dulu aku katakan kepadamu “kaulah yang terindah”
Padahal mati-matian aku yakinkan kamu “tak ada yang lain,Cuma kamu”

Tapi... aku tergoda!
Tapi... aku menggoda orang lain!
Selalu ku kirimkan puisi-puisi cinta melulu.
Ku katakan “karna ku ingin kau tahu”

Tapi... tak kusangka ku “salah kirim” ke makhluk indah lain yang tanpa ku sadar ku curi-curi lirik selalu.
Tapi... itu tak ku sengaja (maksudku sedikit sengaja... sedikit!)
Tapi... sebenarnya mencoba mencari lowongan.
Selalu ku hibur dirimu dengan untaian kata-kataku yang semanis madu merayu-rayu.
Kalau kau menangis tersedu-sedu.
Ku katakan “aku ada disampingmu... tenanglah sayangku’’
Padahal ku bingung setengah mati mencari ide kreaatif untuk membuatmu tersenyum kembali.
Sesungguhnya tangisanmu itu membuatku geli!
Ha...ha...ha...
Upzz!!
Selalu ku tunjukkan mukaku yang menggebu-gebu ceria ketika ku bersua denganmu.
Padahal saat itu ku ingin lari kabur darimu.
Karna perutku mules.
Tapi... ku tahan-tahan, agar kau tak meledak-ledak mengira aku bosan denganmu.
Tapi... ku juga menahan-nahan sesuatu yang ingin keluar dari perutku...

0 komentar:

Kembali KepadaNya

Senin, September 05, 2011 Unknown 0 Comments

Semuanya pasti akan kembali kepada Sang Penciptanya
Yang membedakan hanyalah waktu
Dan bekal
Sudah siapakah kita jika Yang Maha memanggil kita hari ini????
Ada kalanya kita luangkan waktu sejenak untuk renungkan beberapa patah kata ini
Seberapa besar amal yang sudah kita perbuat?
Seberapa banyak sedekah yang sudah kita keluarkan?
Seberapa banyak waktu yang sudah kita luangkan untuk beribadah?
Seberapa seringkah kita menggunjing orang?
Pernahkah kita berbohong?
Pernahkah kita meminta maaf?
Pernahkah kita berburuk sangka?

0 komentar:

MENANTI WAKTU DAN ORANG YANG TEPAT

Senin, September 05, 2011 Unknown 0 Comments




Apakah ku masih harus menanti?
Apakah ku masih harus didera kekhawatiran ini?
Apakah ku mampu mendapatkan?
Adakah yang masih setia mencintaiku ketika kelak kulitku mulai keriput?
Adakah yang masih menyayangiku ketika kelak tubuhku menjadi gemuk?
Masih adakah ucapan “I love you” ketika nanti aku tua?
Masih adakah ucapan “I miss you” ketika nanti aku mulai pudar??

Adakah yang mampu menghiburku ketika nanti aku dirundung lara?
Adakah yang mampu memberiku petunjuk ketika nanti aku tersesat?
Adakah yang mampu menyadarkanku ketika nanti aku mulai durhaka kepada orang tua atau tuhanku?
Adakah yang mampu menjadi imamku sekaligus menjadi sahabat hidup dan guruku?
Apakah ku juga mampu menghiburnya ketika dia dirundung lara?
Apakah ku juga mampu memberi petunjuk ketika dia tersesat?
Apakah ku mampu menjadi orang kepercayaannya?
Apakah ku mampu bertahan untuk setia sampai nanti dia renta?
Apakah ku mampu memberikan cinta kasih yang tulus selamanya kepadanya?
Apakah ku sanggup menahan godaan yang pasti ingin merusak?
Apakah ku mampu memberikan keturunan yang baik?
Apakah ku mampu mendidik anak-anakku dengan benar?
Apakah ku mampu menjadi ibu yang penuh kasih sayang?
Apakah anak-anakku juga akan mendapat seorang ayah yang baik pula?
Apakah ku mampu kelak menjadi seorang istri yang baik untuk suamiku?
Apakah ku mampu kelak menjadi seorang ibu yang baik untuk anak-anakku?
Apakah ku mampu memikul tanggung jawab sebagai seorang istri dan seorang ibu??

Seandainya ku dapatkan ,
Dapatkah kami bertahan?
Dapatkah kami menahan?

Tuhan ...

Engku yang paling mengerti akan diriku sepenuhnya
Persiapkan diriku dan dekatkan aku dengan jodoh yang baik.
Banyak yang harus ku pikirkan walau kata orang orang itu tidak baik
Tapi aku ingin yang terbaik untuk ku dan masa depanku.
Karna hidup adalah pilihan, semua tergantung kita sebagai manusia yang menjalani apakah mampu utuk memilih hidup dan berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang kita inginkan.
Karna sekali kita membuat pilihan maka takdir akan mengalir dari dan atas dasar pilihan kita.
Hidup adalah pilihan
Dan
Pilihan adalah harapan

0 komentar:

CeritakTentang Kamu

Senin, September 05, 2011 Unknown 0 Comments



Ceritaku tentang kamu
aku tak tau apa ini suka sayang atau cinta
yang pasti aku resah dengan perubahanmu
hatiku sakit ketika kamu mulai tak peduli dengan aku
ketika kamu mulai mengacuhkan
dan sangat terlihat kamu ingin membuangku ke kuburan hatimu
dulu memang ku terlalu dingin terhadap lelaki
bagiku cinta itu idiot
bagiku cinta itu nol besar

0 komentar: